Keunikan Cirebon bukan hanya terlihat dari bahasanya, tetapi juga dari beberapa tempat unik yang tak jarang membuat orang terheran-heran. Salah satu tempat unik di Kota Udang ini adalah sebuah jalan yang bernama Karanggetas.
Jalan yang berada di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon dan berdekatan keraton Kanoman tersebut disebut memiliki keunikan khusus sehingga tidak pernah dilalui oleh kalangan pejabat terutama orang dengan ilmu tertentu.
Sempat Ditakuti Presiden Soeharto Saat Berkunjung Ke Cirebon
Kepopuleran Jalan Karanggetas ini rupanya sampai ke telinga presiden kedua Indonesia, Soeharto yang saat itu hendak meresmikan sebuah galangan kapal di dekat pelabuhan.
Jalan tersebut sempat dihindari oleh Presiden Soeharto yang mendengar kabar jika jalan tersebut mampu meruntuhkan jabatan seseorang.
Dilintasi Pangeran dari Baghdad
Dilansir dari Ayo Cirebon, dahulu jalan Karanggetas pernah dilintasi oleh pangeran dari Baghdad yang memiliki keahlian tertentu. Disebutkan bahwa pangeran tersebut menjelajah beberapa tempat untuk memamerkan kemampuan serta ilmu khususnya.
"Tokoh ini terkenal dengan rambut panjangnya yang kerap digelung, hingga membuatnya memperoleh julukan Syekh Magelung Sakti dan konon Ia merupakan pangeran dari Baghdad," Kata Nurdin M. Noer yang merupakan salah seorang Budayawan Cirebon.
Nurdin juga menyebutkan, jika pangeran Baghdad tersebut memiliki kekuatan tertentu di rambutnya yang terurai panjang dan selalu digulung.
Sesampainya di Jalan Karanggetas, pangeran tersebut bertemu pria berambut dan berjanggut putih dan menantangnya untuk memotong rambutnya dan berhasil.
"Orang berambut putih ini adalah Sunan Gunung Jati, yang kemudian berhasil memotong rambut panjang Syekh Magelung Sakti," tuturnya.
Sejak saat itu beredar mitos jika kekuatan atau kekuasaan seseorang akan hilang jika melintas di jalan ini.
Sempat Diisukan Memiliki Kekuatan Khusus
Menurut Nurdin M. Noer yang juga merupakan wartawan senior asal Cirebon tersebut, jika semakin kesini mitos Jalan Karanggetas yang bisa menghilangkan kesaktian atau kekuasaan seseorang perlahan menghilang. Ia belum pernah melihat para pejabat yang melewati jalan Karanggetas dan turun jabatan.
"Para wali kota di zaman saya masih di lapangan sebagai jurnalis, kalau hendak menghadiri upacara Pelal atau Panjang Jimat di keraton, lewat saja ke Jalan Karanggetas kok. Kalau memang ada pejabat yang turun dari jabatannya, setahu saya ya karena memang sudah habis saja masa jabatannya atau karena hal lain," ungkapnya.
Memiliki Arti Kontur Tanah yang Labil
Nurdin juga menambahkan jika nama Karanggetas sendiri memiliki arti kontur tanah yang labil. Hal tersebut Ia paparkan berdasarkan Kitab Pangeran Wangsakerta berjudul Caruban Nagari.
Dilansir dari Ayo Cirebon, kitab tersebut berisi tentang penamaan sebuah jalan yang didasarkan atas keadaan kondisi geografisnya bahwa khusus di daerah tersebut memiliki kontur tanah dan jalan yang labil sehingga tidak layak dilewati oleh kendaraan atau transportasi besar dan berat.
"Karanggetas itu dari kata karang yang berarti tanah dan getas atau amblas. Artinya, tanah yang mudah amblas," terangnya.
Tidak Pernah Terjadi Pencurian
Sementara itu dari Liputan6 juga diketahui bahwa kawasan Jalan Karanggetas juga dikenal sebagai sentral perekonomian terpadat dan teraktif di kawasan Kota Cirebon. Di jalan ini berjajar pasar, mall, toko sandang, hingga toko emas dan perhiasan.
Salah seorang pengamat sejarah Cirebon, Jajat Sudrajat mengungkapkan jika di sentral ekonomi masyarakat Cirebon tersebut sekalipun tidak pernah terjadi pencurian atau kemalingan walaupun di kawasan tersebut berjajar toko-toko emas.
"Bahkan pembobolan toko emas di sana juga terbilang jarang sekali," jelasnya.
Post a Comment for "Pejabat Tak Berani Melintas, Ini 5 Fakta Keunikan Jalan Karanggetas di Cirebon"